Minggu, 14 Desember 2014
Rabu, 08 Oktober 2014
Apa perbedaan dari rumusan-rumusan pancasila yang diusulkan oleh tokoh-tokoh pada saat perumusan Pancasila dengan Pancasila yang berlaku pada saat ini?
1. Pertanyaan dari Deny Arya Wiranata:
Kapan pancasila menjadi rumusan yang definitif?
Jawab:
pancasila menjadi rumusan
yang Definitif di sah kan pada tanggal 18 Agustus 1945,yang telah di sepekati
oleh PPKI dan rumusan yang Definitif itu terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Pertanyaan dari Gabriel Prisanjaya:
Apa yang di maksud dengan Teokrasi islam?
Jawab:
Teokrasi islam adalah teori
yang mengajarkan islam secara berdemokrasi artinya dapat di katakan bahwa islam
merupakan paham yang di jadikan panutan untuk berdemokrasi di indonesia
3. Pertanyaan dari Muhammad Ridha:
Apa arti rumusan pancasila yang definitif dan apa manfaatnya?
Jawab:
A) . arti rumusan pancasila yang
definitif adalah rumusan yang sah sebagai dasar Negara Republik Indonsia yang
telah di sepakati oleh PPKI dan tidak dapat di ganti atau di ganggu gugat oleh
siapa pun.adapun rumusan naskah pancasila tersebut adalah seebagai berikut:
1) .Ketuhanan Yang Maha Esa,
2) .Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3) .Persatuan Indonesia,
4)
.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
5) .Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
B) . Manfaat dari pancasila sebagai rumusan Definitif adalah sebagai patokan
untuk menilai manakah penafsiran yang sehat dan manakah penafsiran yang tidak
sehat mengenai pancasila.Dalam hal ini,sebuah penafsiran pancasila di katakana
sehat sejauh penafsiran tersebut bertolak dari rumusan dan isi pancasila
sebagaimana tercantum dalam naskah pembukaan UUD 1945.
Selasa, 30 September 2014
Pengaruh substrat terhadap Aktivitas Enzim
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Enzim
merupakan suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam
aktivitas biologis. Enzim berfungsi sebagai katalisator si dalam sel dan
sifatnya sangat khas. Di dalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi
tertentu sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan
hasil akhir reaksinya.di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan
kekhasannya, sehingga suatu enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi
tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisa suatu kelompok substrat, ada
pula yang hanya satu kelompok substrat saja, dan ada pula ynag bersifat
stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam system
biologis, maka enzim juga disebut sebgai biokatalisator
Bagian
protein dari enzim disebut apo-enzim, sedangkan enzim keseluruhannya disebut
haloenzim.
Bagian
protein ( tak aktif )
+
non-protein
= haloenzim ( aktif )
( apoenzim
)
( gugus protestik )
Kespesifikan
enzim dibedakan dalam : kespesifikan optik dan gugus ( M.T Simanjuntak, 2003 ).
Kespesifikan optik tampak pada enzim-enzim yang bekerja terhadap karbohidrat.
Umumnya, enzim-enzim ini hanya bekerja terhadap karbohidrat isomer
D bukan L. Sebaliknya, enzim-enzim yang bekerja terhadap asam amino dan protein
hanya bekerja pada asam amino L dan bukan pada isomer D. Kespesifikan gugus
menunjukkan bahwa enzim hanya dapat bekerjaterhadap gugus yang tertentu. Enzim alkohol
dehidrogenase tidak dapat mengkatalisis reaksi dehidrogenasi pada senyawa bukan
alcohol ( Hafiz Soewoto,2000).
Klasifikasi
enzim berdasar Commission on Enzim Of The Internasional uinion of Biochemistry
( CEIUB ) atau Internasional Enzim Commision ( IEC ) adalah sebgai
berikut :
1.
Enzim
yang berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi contoh oksigenase
2.
Enzim
yang berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu contoh enzim
transaminase
3.
Enzim
yang berperan dalam reaksi hidrolisis contoh peptidase
4. Enzim
yang berperan dalam mengkatalisis reaksi addisi atau pemecahan ikatan rangkap
contoh liase
5.
Enzim
yang berperan dalam mengkatalisis reaksi isomerisasi contoh alanin rasemase
6.
Enzim
yang berperan dalam mengkataliser reaksipembentukan ikatan dengan bantuan
pemecahan ikatan dalam ATP( ligase ) ( M.T. Simanjuntak, 2003).
Seperti
molekul protein lainnya sifat biologis enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor fisiko kimia. Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang rerlatif ketat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerj enzim antara lain suhu, pH, oksidasi oleh
udara atau senyawa lain, penyinaran ultraviolet, sinar x, α, β, dan γ.
Di samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula oleh konsentrasi
enzim maupun substratnya ( Hafiz Soewoto,2000).
Pengaruh
konsentrasi substrat :
Pada
suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan
kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu
batas kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan
substrat.
Dalam
suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat substrat membentuk kompleks
enzim-substrat [ES], kemudian kompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk
[P]. Makin banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi berlangsung
sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi substrat [S] melampaui
batas kejenuhan kecepatan reaksi akan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim
sudah berada dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlah substrat tidak
menambah jumlah kompleks E-S.
B.
Tujuan Penelitian
Mengetahui dan memahami pengaruh
konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim kalatase.
C. Dasar Teori
Enzim merupakan substansi penting dalam
setiap reaksi pada makhluk hidup. Beberapa reaksi kimia dalam makhluk hidup
terjadi sangat cepat. Hal ini terjadi karena adanya suatu zat yang membantu
proses tersebut yang dinamakan enzim.
Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai
katalis. Katalis yakni dapat meningkatkan kecepatan reaksi, sehingga enzim
bersifat biokatalisator. Arti biokatalisator itu sendiri adalah dapat
mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.
Enzim sendiri tidak ikut bereaksi. Sedangkan tempat enzim bekerja disebut
substrat.
Penelitian-penelitian selanjutnya,
memperoleh kesimpulan bahwa enzim adalah suatu protein molekul besar yang bobot
molekulnya ribuan. Contohnya, enzim katalase yang memiliki bobot molekul
248.000.
D.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1.
Temperatur
Temperatur
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein, temperatur yang
rendah dapat menghambat reaksi. Temperatur optimum enzim adalah 30-400C.
2.
Perubahan pH
Perubahan
pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino
kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif enzim bergabung
dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda-beda, tergantung pada
jenis enzimnya.
3.
Konsentrasi Enzim dan Substrat
Semakin
besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata
lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Agar berjalan
optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai. Jika
enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak, reaksi akan berjalan lambat
dan bahkan ada substrat yang tak terkatalisasi. Semakin banyak enzim, reaksi
akan semakin cepat.
4.
Inhibitor Enzim
Jika
inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat, kecepatan reaksi
akan turun. Ada 2 jenis inhibitor, yakni :
a.
Inhibitor Kompetitif
Molekul
penghambat yang cara bekerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi
aktif enzim.
b.
Inhibitor Nonkompetitif
Molekul
penghambat yang cara bekerjanya dengan melekatkan diri pada sisi aktif enzim,
sehingga bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak berfungsi.
BAB
II
MELAKUKAN
PENELITIAN
A.
Alat
dan Bahan
1. Alat :
1.
5 tabung reaksi
2.
Gelas ukur
3.
Pipet tetes
4.
Penggaris skala cm
5.
Buku catatan
6.
Pulpen/pensil
7.
Pisau
8.
Tabung erlemeyer
9.
Kertas label
2. Bahan :
1.
Hidrogen peroksida (H2O2)
2.
Aquades
3.
Hati Ayam segar
B . Langkah Kerja
1. Siapkan 5 tabung
reaksi yang diberi label 1-5
2. Ambil hidrogen peroksida
(H2O2) dan aquades ke dalam tabung reaksi dengan volume
sebagai berikut :
Volume (ml)
|
||
H2O2
|
Aquades
|
|
1
|
0
|
10
|
2
|
2,5
|
7,5
|
3
|
5,0
|
5,0
|
4
|
7,5
|
2,5
|
5
|
10
|
0
|
3. Aduk larutan pada
tiap-tiap tabung reaksi
4. Sementara, ada beberapa
praktikan yang menyiapkan tabung reaksi, praktikan yang lain menyiapkan 5
potong hati ayam segar berbentuk balok dengan panjang 6 cm, lebar 0,5 cm, dan
tinggi 0,5 cm.
5. Masukan masing-masing
potongan hati sapi ke dalam tabung reaksi. Tandai ketinggian awal permukaan
larutan dengan menggunakan pena
marker/penggaris.
6. Setelah 5 menit, ukur ketinggian
gelembung oksigen, diukur mulai dari batas
awal tanda marker.
7. Catat data yang kamu
peroleh dalam bentuk table
8. Buatlah suatu grafik sebagai hubungan aktivitas
enzim menggunakan ketinggian gelembung oksigen dengan konsentrasi H2O2.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabung Reaksi
|
Volume (ml)
|
Ketinggian
Gelembung (cm)
|
|
H2O2
|
Aquades
|
||
1
|
0
|
10
|
-
|
2
|
2,5
|
7,5
|
7
|
3
|
5,0
|
5,0
|
15
|
4
|
7,5
|
2,5
|
13
|
5
|
10
|
0
|
13
|
B. Grafik
Grafik
Hubungan Konsentrasi Substrat Terha dap Aktivitas Enzim Katalase
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas
berikut penjelasannya:
pada
tabung reaksi 1
hanya dimasukkan aquades 10 ml tanpa H2O2. Ketika
dimasukkan hati ayam tidak terjadi reaksi apapun dan tidak muncul gelembung,
dikarenakan aquades adalah air murni. Air murni (Aquades) tidak
berpengaruh terhadap kerja enzim.
Pada
tabung reaksi ke-2,
dimasukkan 2,5 ml H2O2 dan 7,5 ml aquades. Ketika
dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang ditandai dengan munculnya gelembung
setinggi 7 cm, meskipun tidak terlalu tinggi hal ini menunjukkan bahwa jika
konsentrasi substranya sedikit, maka kecepatan kerja enzim juga rendah.
Pada
tabung reaksi ke-3,
dimasukkan 5,0 ml H2O2 dan 5,0 aquades. Ketika dimasukkan
hati ayam, terjadi reaksi yang lebih cepat dibanding pada tabung reaksi 2.
Yakni dengan naiknya gelembung sampai 11 cm, yang lebih tinggi dibanding tabung
reaksi ke dua.
Pada
tabung reaksi ke-4,
dimasukkan 7,5 ml H2O2 dan 2,5 ml aquades. Ketika
dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang juga lebih cepat dibanding tabung
reaksi ke-3, yang ditandai dengan naiknya gelembung 13 cm, lebih tinggi dari
tabung reaksi ke-3.
Pada
tabung reaksi ke-5,
dimasukkan 10 ml H2O2 tanpa aquades. Ketika dimasukkan
hati ayam, terjadi reaksi yang sangat cepat. Ditandai dengan naiknya gelembung
mencapai 14 cm dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa jika
jumlah substrat yang tersedia banyak, maka kerja enzim juga cepat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A . Kesimpulan
Sesuai dengan hasil percobaan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hidrogen peroksida sangat
berpengaruh terhadap ketinggian gelembung oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin banyak suatu substrat (H2O2). Maka semakin cepat
pula aktivitas enzim yang bekerja.
B.
Saran
Perlu dilakukan
percobaan lanjutan, tentang pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
Pertanyaan :
1.
Dari
manakah sumber katalase pada percobaan ini?
Jawab:
sumber katalase pada percobaan ini
berasal dari hati ayam dan substratnya yaitu hidrogen peroksida (H2O2)
2.
Analisa
data yang kamu peroleh dari percobaan dan buatlah suatu kesimpulan?
Jawab :
Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa
pada air murni (aquades) tidak ada gelembung sama sekali dan tak ada perubahan
ketinggian sebelum dan sesudah pemberian hati ayam
Campuran 7,5 ml
aquades dan 2,5 ml hidrogen peroksida sudah mulai terjadi kerja enzim. Meskipun
hanya muncul sedikit gelembung dan perubahan ketinggian yang tidak terlalu
besar
Pada 10 ml
hidrogen peroksida, muncul gelembung yang sangat banyak bahkan melebihi
ketinggian tabung reaksi dan dalam waktu yang relatif singkat.
Sesuai
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi hidrogen peroksida sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelembung
oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak suatu substrat (H2O2).
Maka semakin cepat pula aktivitas enzim yang bekerja.
Langganan:
Postingan (Atom)