Rabu, 08 Oktober 2014

Apa perbedaan dari rumusan-rumusan pancasila yang diusulkan oleh tokoh-tokoh pada saat perumusan Pancasila dengan Pancasila yang berlaku pada saat ini?



1.     Pertanyaan dari Deny Arya Wiranata:
Kapan pancasila menjadi rumusan yang definitif?
Jawab:
       pancasila menjadi rumusan yang Definitif di sah kan pada tanggal 18 Agustus 1945,yang telah di sepekati oleh PPKI dan rumusan yang Definitif itu terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

2.    Pertanyaan dari Gabriel Prisanjaya:
Apa yang di maksud dengan Teokrasi islam?
Jawab:
      Teokrasi islam adalah teori yang mengajarkan islam secara berdemokrasi artinya dapat di katakan bahwa islam merupakan paham yang di jadikan panutan untuk berdemokrasi di indonesia

3.    Pertanyaan dari Muhammad Ridha:
Apa arti rumusan pancasila yang definitif dan apa manfaatnya?
Jawab:
A)  .  arti rumusan pancasila yang definitif adalah rumusan yang sah sebagai dasar Negara Republik Indonsia yang telah di sepakati oleh PPKI dan tidak dapat di ganti atau di ganggu gugat oleh siapa pun.adapun rumusan naskah pancasila tersebut adalah seebagai berikut:
1)      .Ketuhanan Yang Maha Esa,
2)     .Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3)     .Persatuan Indonesia,
4)     .Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam  permusyawaratan/perwakilan,
5)     .Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

B)   . Manfaat dari pancasila sebagai rumusan Definitif adalah sebagai patokan untuk menilai manakah penafsiran yang sehat dan manakah penafsiran yang tidak sehat mengenai pancasila.Dalam hal ini,sebuah penafsiran pancasila di katakana sehat sejauh penafsiran tersebut bertolak dari rumusan dan isi pancasila sebagaimana tercantum dalam naskah pembukaan UUD 1945.



Selasa, 30 September 2014

Pengaruh substrat terhadap Aktivitas Enzim



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Enzim merupakan suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktivitas biologis. Enzim berfungsi sebagai katalisator si dalam sel dan sifatnya sangat khas. Di dalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya.di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan kekhasannya, sehingga suatu enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisa suatu kelompok substrat, ada pula yang hanya satu kelompok substrat saja, dan ada pula ynag bersifat stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam system biologis, maka enzim juga disebut sebgai biokatalisator
Bagian protein dari enzim disebut apo-enzim, sedangkan enzim keseluruhannya disebut haloenzim.
Bagian protein ( tak aktif )          +          non-protein                   = haloenzim ( aktif )
            ( apoenzim )                          ( gugus protestik )
Kespesifikan enzim dibedakan dalam : kespesifikan optik dan gugus ( M.T Simanjuntak, 2003 ). Kespesifikan optik tampak pada enzim-enzim yang bekerja terhadap karbohidrat. Umumnya, enzim-enzim ini hanya bekerja terhadap karbohidrat isomer D bukan L. Sebaliknya, enzim-enzim yang bekerja terhadap asam amino dan protein hanya bekerja pada asam amino L dan bukan pada isomer D. Kespesifikan gugus menunjukkan bahwa enzim hanya dapat bekerjaterhadap gugus yang tertentu. Enzim alkohol dehidrogenase tidak dapat mengkatalisis reaksi dehidrogenasi pada senyawa bukan alcohol ( Hafiz Soewoto,2000).
Klasifikasi enzim berdasar Commission on Enzim Of The Internasional uinion of Biochemistry ( CEIUB ) atau Internasional Enzim Commision ( IEC ) adalah sebgai berikut :
1.     Enzim yang berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi contoh oksigenase
2.     Enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan gugus tertentu contoh enzim transaminase
3.     Enzim yang berperan dalam reaksi hidrolisis contoh peptidase
4.     Enzim yang berperan dalam mengkatalisis reaksi addisi atau pemecahan ikatan rangkap contoh liase
5.      Enzim yang berperan dalam mengkatalisis reaksi isomerisasi contoh alanin rasemase
6.      Enzim yang berperan dalam mengkataliser reaksipembentukan ikatan dengan bantuan pemecahan ikatan dalam ATP( ligase ) ( M.T. Simanjuntak, 2003).
Seperti molekul protein lainnya sifat biologis enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiko kimia. Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang rerlatif ketat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerj enzim antara lain suhu, pH, oksidasi oleh udara atau senyawa lain, penyinaran ultraviolet, sinar x, α, β, dan γ. Di samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula oleh konsentrasi enzim maupun substratnya ( Hafiz Soewoto,2000).

Pengaruh konsentrasi substrat :
Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan substrat.
Dalam suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat substrat membentuk kompleks enzim-substrat [ES], kemudian kompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk [P]. Makin banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi berlangsung sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi substrat [S] melampaui batas kejenuhan kecepatan reaksi akan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim sudah berada dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlah substrat tidak menambah jumlah kompleks E-S.

B.  Tujuan Penelitian
Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim kalatase.

C.  Dasar Teori
Enzim merupakan substansi penting dalam setiap reaksi pada makhluk hidup. Beberapa reaksi kimia dalam makhluk hidup terjadi sangat cepat. Hal ini terjadi karena adanya suatu zat yang membantu proses tersebut yang dinamakan enzim.
Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalis. Katalis yakni dapat meningkatkan kecepatan reaksi, sehingga enzim bersifat biokatalisator. Arti biokatalisator itu sendiri adalah dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Enzim sendiri tidak ikut bereaksi. Sedangkan tempat enzim bekerja disebut substrat.
Penelitian-penelitian selanjutnya, memperoleh kesimpulan bahwa enzim adalah suatu protein molekul besar yang bobot molekulnya ribuan. Contohnya, enzim katalase yang memiliki bobot molekul 248.000.


D.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1.      Temperatur
Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein, temperatur yang rendah dapat menghambat reaksi. Temperatur optimum enzim adalah 30-400C.
2.      Perubahan pH
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif enzim bergabung dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda-beda, tergantung pada jenis enzimnya.
3.      Konsentrasi Enzim dan Substrat
Semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Agar berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak, reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang tak terkatalisasi. Semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.
4.      Inhibitor Enzim
Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat, kecepatan reaksi akan turun. Ada 2 jenis inhibitor, yakni :
a.      Inhibitor Kompetitif
Molekul penghambat yang cara bekerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.
b.      Inhibitor Nonkompetitif
Molekul penghambat yang cara bekerjanya dengan melekatkan diri pada sisi aktif enzim, sehingga bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak berfungsi.
BAB II
MELAKUKAN PENELITIAN

A.         Alat dan Bahan
1.  Alat :
1.    5 tabung reaksi
2.    Gelas ukur
3.    Pipet tetes
4.    Penggaris skala cm
5.    Buku catatan
6.    Pulpen/pensil
7.    Pisau
8.    Tabung erlemeyer
9.    Kertas label
2.  Bahan :
1.    Hidrogen peroksida (H2O2)
2.    Aquades
3.    Hati Ayam segar

B .  Langkah  Kerja
1.  Siapkan  5 tabung reaksi yang diberi label 1-5
2.  Ambil hidrogen peroksida (H2O2) dan aquades ke dalam tabung reaksi dengan volume sebagai berikut : 





Volume (ml)
H2O2
Aquades
1
0
10
2
2,5
7,5
3
5,0
5,0
4
7,5
2,5
5
10
0

3.   Aduk larutan pada tiap-tiap tabung reaksi
4.  Sementara, ada beberapa praktikan yang menyiapkan tabung reaksi, praktikan yang lain menyiapkan 5 potong hati ayam segar berbentuk balok dengan panjang 6 cm, lebar 0,5 cm, dan tinggi 0,5 cm.
5.  Masukan masing-masing potongan hati sapi ke dalam tabung reaksi. Tandai ketinggian awal permukaan larutan dengan menggunakan pena marker/penggaris.
6.  Setelah 5 menit, ukur ketinggian gelembung oksigen, diukur mulai dari batas awal tanda marker.
7.  Catat data yang kamu peroleh dalam bentuk table
8.  Buatlah suatu grafik sebagai hubungan aktivitas enzim menggunakan ketinggian gelembung oksigen dengan konsentrasi H2O2.











BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Tabung Reaksi
Volume (ml)
Ketinggian
Gelembung (cm)
H2O2
Aquades
1
0
10
-
2
2,5
7,5
7
3
5,0
5,0
15
4
7,5
2,5
13
5
10
0
13
B.    Grafik
Grafik Hubungan Konsentrasi Substrat Terha dap Aktivitas Enzim Katalase

C.    Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas berikut penjelasannya:
pada tabung reaksi 1 hanya dimasukkan aquades 10 ml tanpa H2O2. Ketika dimasukkan hati ayam tidak terjadi reaksi apapun dan tidak muncul gelembung, dikarenakan aquades adalah air murni. Air murni (Aquades) tidak berpengaruh terhadap kerja enzim.
Pada tabung reaksi ke-2, dimasukkan 2,5 ml H2O2 dan 7,5 ml aquades. Ketika dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang ditandai dengan munculnya gelembung setinggi 7 cm, meskipun tidak terlalu tinggi hal ini menunjukkan bahwa jika konsentrasi substranya sedikit, maka kecepatan kerja enzim juga rendah.
Pada tabung reaksi ke-3, dimasukkan 5,0 ml H2O2 dan 5,0 aquades. Ketika dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang lebih cepat dibanding pada tabung reaksi 2. Yakni dengan naiknya gelembung sampai 11 cm, yang lebih tinggi dibanding tabung reaksi ke dua.
Pada tabung reaksi ke-4, dimasukkan 7,5 ml H2O2 dan 2,5 ml aquades. Ketika dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang juga lebih cepat dibanding tabung reaksi ke-3, yang ditandai dengan naiknya gelembung 13 cm, lebih tinggi dari tabung reaksi ke-3.
Pada tabung reaksi ke-5, dimasukkan 10 ml H2O2 tanpa aquades. Ketika dimasukkan hati ayam, terjadi reaksi yang sangat cepat. Ditandai dengan naiknya gelembung mencapai 14 cm dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa jika jumlah substrat yang tersedia banyak, maka kerja enzim juga cepat.








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A .  Kesimpulan
Sesuai dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hidrogen peroksida sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelembung oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak suatu substrat (H2O2). Maka semakin cepat pula aktivitas enzim yang bekerja.
B.    Saran  
    Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh enzim katalase terhadap H2O2

Pertanyaan :
1.      Dari manakah sumber katalase pada percobaan ini?
Jawab:
          sumber katalase pada percobaan ini berasal dari hati ayam dan substratnya yaitu hidrogen peroksida (H2O2)
2.      Analisa data yang kamu peroleh dari percobaan dan buatlah suatu kesimpulan?
Jawab :
      Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa pada air murni (aquades) tidak ada gelembung sama sekali dan tak ada perubahan ketinggian sebelum dan sesudah pemberian hati ayam
      Campuran 7,5 ml aquades dan 2,5 ml hidrogen peroksida sudah mulai terjadi kerja enzim. Meskipun hanya muncul sedikit gelembung dan perubahan ketinggian yang tidak terlalu besar
       Pada 10 ml hidrogen peroksida, muncul gelembung yang sangat banyak bahkan melebihi ketinggian tabung reaksi dan dalam waktu yang relatif singkat.
Sesuai dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hidrogen peroksida sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelembung oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak suatu substrat (H2O2). Maka semakin cepat pula aktivitas enzim yang bekerja.